A. Pengklasifikasian Makhluk Hidup
Klasifikasi
adalah suatu cara pengelompokan yang didasarkan pada ciri-ciri
tertentu. Semua ahli biologi menggunakan suatu sistem klasifikasi untuk
mengelompokkan tumbuhan ataupun hewan yang memiliki persamaan
struktur. Kemudian setiap kelompok tumbuhan ataupu hewan tersebut
dipasang-pasangkan dengan kelompok tumbuhan atau hewan lainnya yang
memiliki persamaan dalam kategori lain. Hal itu pertama kali diusulkan
oleh John Ray yang berasal dari Inggris. Makhluk hidup di dunia ini
sangat beragam. Hal ini mendorong para ahli mencari cara untuk
mempelajarinya, yaitu dengan menggunakan suatu sistem tertentu yang
disebut klasifikasi.
Ilmu
tentang pengelompokkan makhluk hidup ini disebut taksonomi. Dasar
pengelompokkan makhluk hidup ini adalah adanya persamaan dan perbedaan
ciri-ciri morfologi, anatomi, fisiologi, tingkah laku, dan lain-lain.
- Tata Nama Makhluk Hidup
Klasifikasi
dilakukan berdasarkan kesamaan morfologi, anatomi, fisiologi, dan cara
perkembangbiakannya. Dengan klasifikasi akan terbentuk
kelompok-kelompok makhluk hidup yang disebut takson. Setelah
diklasifikasikan, suatu makhluk hidup diberi nama berdasarkan kelompok
yang dimilikinya. Sistem tata nama yang dipakai saat ini adalah sistem
tata nama biner yang disebut binomial nomenclature yang diperkenalkan
oleh Carolus Linnaeus yang dijuluki Bapak Taksonomi.
Pemberian
nama ilmiah makhluk hidup menggunakan bahasa Latin, dan terdiri dari
dua kata yang menunjukkan nama genus dan spesies. Huruf pertama pada
kata pertama ditulis kapital atau huruf besar, dan pada kata kedua
ditulis dengan huruf kecil. Kedua kata ini ditulis mir ing. Contohnya: Oryza sativa (padi) dan Gnetum gnemon (melinjo).
Jika
nama makhluk hidup lebih dari dua kata, maka kata kedua harus
disatukan atau diberi tanda penghubung dan ditulis miring. Contohnya,
kembang sepatu bisa ditulis Hibiscus rosasinensis atau Hibiscus
rosa-sinensis.
Berdasarkan
taksonomi yang dikembangkan Linnaeus, dunia tumbuhan dan hewan dibagi
menjadi beberapa takson, yaitu kingdom ( k erajaan), filum (keluarga
besar), class (kelas), ordo (bangsa), family (suku), genus (marga), dan
spesies (jenis). Urutan dari kingdom ke spesies berdasarkan persamaan
ciri-ciri yang paling umum, kemudian makin ke bawah persamaan ciri-ciri
makin khusus dan perbedaan makin kecil.
- Klasifikasi Makhluk Hidup
Pada
1969, ilmuwan Biologi R. H. Whittaker, membagi makhluk hidup menjadi
lima kingdom, yaitu kingdom monera, protista, fungi, plantae, dan ani
malia. Sistem ini banyak digunakan para ilmuwan biologi. Pembagian lima
kingdom ini didasarkan pada susunan sel dan cara hidup dalam pemenuhan
kebutuhan makanan. Klasifikasi tersebut adalah sebagai berikut.
- Monera
Ciri-ciri
monera a dalah uniseluler (bersel tunggal), sel prokariotik (tidak
memiliki membran inti), dan memiliki reproduksi secara aseksual.
1) Bakteri
Bakteri
memiliki sel uniseluler dan prokariotik. Umumnya tidak memiliki
klorofil, namun ada yang memiliki klorofil sehingga dapat mela-kukan
fotosintesis. Ukuran bakteri sangat kecil, hanya beberapa mikron.
a) Berdasarkan bentuknya, bakteri dibagi menjadi tiga macam, yaitu: (1) Kokus (bula
Contoh:
Staphylococcus aureus (penyebab radang paru-paru).(2) Basil (batang)
Contoh: Bacillus anthracis (penyebab antraks) (3) Spiral
(berbengkok-bengkok) Contoh: Treponema pallidum (penyebab sifilis)
b)
Jenis bakteri berdasarkan kebutuhan oksigen, antara lain: (1) Bakteri
aerob adalah bakteri yang membutuhkan oksigen untuk hidup, contohnya
Nitrosomonas. (2) Bakt eri anaerob adalah bakteri yang tidak
membutuhkan oksigen untuk hidup, contohnya Clostridium tetani. c) Jenis
bakteri berdasarkan cara mendapatkan makanan, antara lain: (1) Bakt eri
heterotrof, makanan diperoleh dari organisme lain. (2) Bakteri
saprofit, makanan diperoleh dari sisa-sisa organisme lain. Contoh:
Escherichia. (3) Bakteri parasit, makanan diperoleh dari organisme yang
ditumpanginya. Biasanya bakteri merugikan. Contoh: Mycobacterium
tuberculosis.(4) Bakteri autotrof, makanan diperoleh dengan membuat
sendiri.(5) Bakteri fotoautotrof, bakteri dalam membuat makanannya
dengan bantuan energi cahaya matahari. Contoh: bakteri hijau-biru. (6)
Bakteri kemoautotrof, bakteri dalam membuat makanannya menggunakan
energi kimia. Contoh: bakteri hidrogen.
2) Ganggang hijau biru (Cyanobacteria)
Cyanobacteria
ti dak semuanya bersel satu (uniseluler). Cyanobacteria memiliki
klorofil sehingga mampu berfotosintesis dan menghasilkan oksigen.
Tempat hidup Cyanobacteria di danau, laut, sungai, rawa, batu, tanah,
di air dengan suhu yang tinggi, maupun di air dengan tingkat keasaman
tinggi (pH = 4). Contohnya, Spirulina (dapat digunakan sebagai sumber
makanan yang kaya protein).
b. Protista C iri-ciri protista a dalah eukariotik (mempunyai membran
inti), uniseluler atau multiseluler (bersel banyak), dan autotrof atau heterotrof.
1)
Protista yang memliki ciri-ciri seperti hewan (Protozoa) Berikut ini
yang termasuk protista yang memiliki ciri seperti hewan (protozoa).
Cermatilah. a) Rhizopoda Rhizopoda bergerak dan menangkapi makanan
menggunakan kaki semu atau pseupodia. Rhizopoda hidup di laut, air
tawar, tubuh he wan, atau manusia. Contoh: Entamoeba histolityca
(penyebab disentri).
b)
Flagellata Flagellata bergerak menggunakan flagel atau bulu cambuk,
hidup di laut, air tawar, tubuh hewan, atau manusia. Contoh:
Trypanosoma evansi (penyebab penyakit surra pada hewan ternak).
c) Cilliata Cilliata hidup bebas di air tawar atau laut, bergerak menggunakan rambut getar silia. Contoh: Paramecium caudatum.
d)
Sporozoa Spor ozoa tidak memiliki alat gerak, dan semua jenis
sporozoa hidup sebagai parasit. Contoh: Plasmodium (penyebab malaria).
2) Protista yang memiliki ciri-ciri seperti tumbuhan (ganggang/ algae)
Berikut ini adalah yang termasuk protista yang memiliki ciri-ciri seper ti tumbuhan (ganggang/algae).
a)
Euglenophyta Cirinya adalah uniseluler, tidak memiliki dinding sel,
mempunyai klorofil sehingga mampu berfotosintesis, dan memiliki flagel.
Contoh: Euglena.
b)
Pyrophyta S ebagian besar Pyrophyta adalah Dinoflagellata, hidup di
air laut, tapi ada juga yang hidup di air tawar, uniseluler, memiliki
dinding sel, dan mampu bergerak secara aktif. Contoh: Ceratium.
3) Protista yang memiliki ciri-ciri seperti jamur (fungi)
Berikut ini yang termasuk protista yang memiliki ciri-ciri seperti jamur (fungi).
a) Myxomycota (jamur lendir) Dalam siklus hidupnya, Myxomycota menghasilkan sel-sel yang
hidup
bebas yang berbentuk seperti amoeboid. Bila kekurangan makanan,
sel-sel bebas ini membentuk massa yang berlendir. Selain itu, dapat
pula membentuk spora bila keadaan kering. Contoh: Physarium.
b)
Oomycota (jamur air) Oomycota hidup bebas, makanan diperolehnya dari
sisa-sisa tumbuhan di danau atau kolam, dan reproduksi secara seksual
dan aseksual. Secara seksual menghasilkan hifa. Sedangkan, secara
aseksual menghasilkan zoospora, yaitu spora yang mempunyai dua flagel
yang da pat tumbuh menjadi hifa baru. Contoh: Saprolegnia (menempel
pada tubuh ikan sebagai parasit).
c. Fungi Cir i-cirinya adalah eukariot, memiliki dinding sel, tidak memiliki
klorofi l, uniseluler atau multiseluler, hidup heterotrof (saprofit, parasit, dan mutual).
Fungi
hidup di tempat-tempat lembap, air laut, air tawar, di tempat yang
asam dan bersimbiosis dengan ganggang membentuk lumut kerak (l
ichenes). Reproduksi secara aseksual menghasilkan spora, kuncup, dan
fragmentasi. Sedangkan, secara seksual dengan zigospora, askospora, dan
basidiospora. Berikut ini yang termasuk ke dalam fungi.
1) Zigomycota Ciri-cirinya adalah:
a)
Mempunyai hifa yang tidak bersekat. b) Reproduksi secara seksual
dengan zigosporangium dan secara aseksual dengan spora. c) Hidup sebagai
saprofit pada makanan, tanah, sisa-sisa tumbuhan
atau hewan, ada juga yang hidup sebagai parasit. Contohnya, Rhizopus oryzae (untuk pembuatan tempe).
2) Ascomycota Ciri-cirinya adalah:
a)
Uniseluler atau multiseluler (sebagian besar). b) Mempunyai hifa yang
bersekat-sekat. c) Ada yang membentuk tubuh buah dan ada yang tidak. d)
Reproduksi aseksual dengan konidia dan tunas. Sedangkan, secara
seksual dengan konidiospora. e) Hidup sebagai saprofit pada tanah,
sisa-sisa organisme, ada yang sebagai parasit pada hewan atau manusia.
Contoh: Saccharo-myces cereviceae (bahan pembuat minuman beralkohol).
3)
Basidiomycota Ciri-cirinya adalah: a) Multiseluler. b) Hif a bersekat.
c) Ada yang membentuk tubuh buah dan ada yang tidak. d) Umumnya hidup
saprofit pada sisa-sisa organisme, ada yang
parasit pada tumbuhan atau manusia. e) Reproduksi aseksual dengan membentuk konidiospora, secara
seksual dengan menghasilkan basidiospora. Contohnya, Volvarella volvacea (jamur merang).
4)
Deuteromycota Disebut juga jamur tak sempurna karena reproduksi
seksualnya belum di ketahui. Contoh: Aspergillus wentii (pembuatan
kecap, tauco).
d.
Plantae Ki ngdom plantae atau tumbuhan adalah istilah untuk organisme
yang memiliki ciri eukariotik dan multiseluler. Selain itu, organisme
ini mampu melakukan fotosintesis untuk menghasilkan makanan karena
memiliki klorofil.Berdasarkan berkas pembuluh, plantae dibagi kedalam
dua kelom pok (divisi), yaitu Thallophyta dan Tracheophyta.
1) Thallophyta
Thallophyta
mempunyai bagian tubuh yang sederhana, tidak mempunyai pembuluh
angkut, akar, batang, dan daun sejati. Berikut ini yang termasuk
Thallophyta.
a)
Algae (ganggang) Algae banyak tumbuh di tempat basah, multiseluler,
dapat benang atau berkoloni, memiliki klorofil sehingga mampu
melakukan fotosintesis. Tapi, ada juga yang memiliki pigmen lain.
Reproduksi secara aseksual dengan fragmentasi. Sedangkan secara seksual
dengan fertilisasi antara gamet jantan dan betina. Algae dibedakan
atas 4 kelompok, yaitu: Chloropyta (alga hijau), Chrysophyta (alga
keemasan), Phaeophyta (alga cokelat), dan Rhodophyta (alga merah).
b)
Bryophyta (Lumut) Bryophyta hidup di tempat-tempat yang lembap,
mempunyai bagian-bagian tubuh yang menyerupai daun, batang dan akar,
mampu melakukan fotosintesis karena memiliki klorofil. Dalam masa
hidupnya me ngalami pergiliran keturunan (metagenesis) yang menghasilkan
generasi penghasil gamet (gametofit) dan generasi penghasil spora
(sporofit). Spora dihasilkan oleh sporogonium. Lumut dibagi menjadi dua
kelompok, yaitu:
(1) Hepaticeae (Lumut hati) Tumbuh secara horisontal, belum memiliki daun, dapat dibedakan
menjadi lumut hati jantan dan betina. Alat reproduksinya adalah gemma, secara seksual dengan gametofit. Contoh: Marchantia.
(2) Musci (Lumut daun) Tubuh lumut daun lebih menyerupai batang dan daun, hidup di
tempat-tempat basah, berkelompok. Contoh: Sphagnum fimbriatun, Mnium.
2) Tracheophyta
Tumbuhan
ya ng memiliki pembuluh angkut memiliki bagian-bagian tubuh yang
terdiri dari akar, batang, dan daun sejati. Akar memiliki fungsi
sebagai alat untuk menyerap air dan zat-zat mineral. Batang berfungsi
sebagai alat transportasi dan pernapasan. Daun berfungsi sebagai organ
untuk fotosintesis. Yang termasuk ke dalam Tracheophyta adalah:
a)
Pterydophyta Me mpunyai daun, batang, dan akar sejati, tidak berbunga.
Akarnya berbentuk serabut, berfungsi untuk menyerap air dan zat
makanan. Pt erydophyta telah memiliki pembuluh angkut (xilem) dan
(floem), dan mengalami metagenesis, seperti tumbuhan lumut. Pterydophyta
dikelompokkan menjadi 4 divisio, yaitu: Psilophyta (paku purba),
Lycophyta (paku kawat), Sphenophyta (paku ekor kuda), dan Pterophyta
(paku sejati).
b) Spermatophyta (tumbuhan berbiji) Tumbuhan yang memiliki daun, batang, akar, dan bunga sebagai
alat
reproduksi dan menghasilkan biji. Bagian bunga yang menghasilkan gamet
jantan disebut benangsari dan yang menghasilkan gamet betina disebut
putik. Perkembangbiakan secara seksual dengan biji. Di dalam biji
terdapat embrio/lembaga (calon tumbuhan baru).Spermatophyta dibagi
menjadi dua kelompok yang didasarkan pada letak bijinya, yaitu:
(1)
Gymnosp ermae (tumbuhan biji terbuka) Gymnospermae tidak memiliki
bunga yang sesungguhnya. Biji tidak terbungkus daun buah. Biji sebagai
alat perkembangbiakan berbentuk k erucut yang disebut strobilus.
Terdapat strobilus jantan dan strobilus betina. Gymnospermae terbagi
menjadi 4 kelas, yaitu: – Cyadinae, contoh: Cycas rumphii (pakis haji). –
Coniferae, contoh: Agathis alba (damar). – Gnetinae, contoh: Gnetum
gnemon (melinjo). – Ginkyonae, contoh: Ginkgo biloba.
(2)
Angiospermae (Tumbuhan biji tertutup) Angiospermae memiliki bunga
sejati sebagai alat reproduksi. Bakal biji diselubungi daun buah.
Bunga-bunga pada Angiospermae ada yang lengkap maupun tidak lengkap.
Bunga lengkap bila memiliki kelopak bunga, mahkota bunga, putik, dan
benangsari. Biji terbungkus bakal buah. Se telah terjadi pembuahan, biji
berkembang sehingga mengandung kandung lembaga (embrio) dan endosperma
(cadangan makanan).
Angiospermae dibagi menjadi dua kelas, berdasarkan keping daun lembaga, yaitu dikotil dan monokotil.
e. Animalia
Animalia
atau hewan merupakan organisme multiseluler, bersifat heterotrof,
organisme yang aktif. Kingdom animalia dibagi ke dalam dua kelompok
berdasarkan ada tidaknya tulang belakang, yaitu:
1) Avertebrata
Avertebrata
merupakan kelompok hewan yang tidak memiliki tulang belakang.
Avertebrata terdiri dari 8 filum, yaitu: a) Porifera (hewan berpori)
Porifera merupakan kelompok hewan multiseluler yang paling sederhana,
tubuh berpori-pori, sebagian besar hidup di air laut, tapi ada juga
yang hidup di air tawar. Tubuhnya berbentuk seperti bunga pada umumnya.
Contoh: Niphates digitalis, Clathrina.
b) Coelenterata (Hewan berongga) Struktur tubuh Coelenterata lebih kompleks dibanding porifera.
Dalam
daur hidupnya mempunyai bentuk tubuh sebagai polip dan medusa. Mulut
memiliki tentakel, pada tentakel terdapat alat penyengat. Contoh:
Chrysaora fruttescena (ubur-ubur).
c) Coelenterata (Hewan berongga) Struktur tubuh Coelenterata lebih kompleks dibanding porifera.
Dalam
daur hidupnya mempunyai bentuk tubuh sebagai polip dan medusa. Mulut
memiliki tentakel, pada tentakel terdapat alat penyengat. Contoh:
Chrysaora fruttescena (ubur-ubur).
d) Nemathelminthes (Cacing gilig) Bentuk tubuh gilig/silindris, memiliki rongga tubuh tapi tidak
sejati.
Permukaan tubuh dilapisi kutikula, memiliki sistem pencernaan ya ng
lengkap. Hidup bebas atau sebagai parasit. Contoh: Ascaris lumbricoides
(cacing perut).
e)
Annelida (Cacing gelang) Tubuh bersegmen dan bulat, sistem pencernaan
sudah lengkap. Sebagian besar hidup bebas, ada yang sebagai parasit.
Contoh: Lumbricus terrestris (cacing tanah).
f) Mollusca (Hewan bertubuh lunak) Mollusca merupakan kelompok hewan yang bertubuh lunak,
tubuh
di lindungi cangkang, ada pula yang tidak bercangkang. Ukuran
bervariasi. Hidup di perairan laut, air tawar, ataupun darat. Contoh:
Achatina fulica (bekicot).
g)
Arthropoda (Hewan berbuku-buku) Memiliki kaki beruas-ruas, tubuh dapat
dibedakan antara kepala, dada, da n perut. Mempunyai rangka luar yang
keras (kutikula). Hidup bebas, parasit, simbiosis. Contoh: Pardosa
amenata (jenis laba-laba).
h) Echinodermata (Hewan berkulit duri) Struktur tubuh simetri radial, seperti bintang, bulat, pipih.
Permukaan
tubuh umumnya berkulit duri. Bergerak menggunakan kaki ambulakral.
Hidup bebas atau di perairan laut. Contoh: Acanthaster sp (bintang
laut).
2) Vertebrata
Kelompok
hewan ini memiliki tulang belakang, rangka dalam, rongga tubuh, sistem
pernapasan, pencernaan, peredaran darah, ekskren, saraf, alat
reproduksi terdiri dari kelamin jantan dan betina.
Ver
tebrata terdiri atas: a) Pisces (ikan), contoh: ikan louhan. b)
Amphibia, contoh: katak. c) Reptilia, contoh: komodo. d) Aves (burung),
contoh: penguin. e) Mamalia, contoh: kera.
B. Organisasi Kehidupan
Makhluk
hidup di dunia ini sangat beraneka ragam. Keanekaragaman ini meliputi
berbagai bentuk dan variasi tingkat kehidupan, mulai dari sel sampai
organisme.
- Sel
Sel
adalah satuan terkecil makhluk hidup yang menyusun tubuh makhluk
hidup, bentuk dan ukurannya bermacam-macam. Sel juga merupakan satuan
fungsi kehidupan karena dalam sel terjadi fungsifungsi atau kegiatan
hidup.Ukuran sel sangat kecil sehingga bagian-bagian sel dapat dilihat
dengan menggunakan mikroskop elektron. Bagian-bagian tersebut adalah
sebagai berikut:
- Membran Plasma
Membran
plasma berfungsi sebagai pelindung sel dan mengatur keluar masuknya
zat-zat dari dalam atau dari luar sel. Pada sel hewan ter dapat dinding
sel sehingga bentuknya kaku atau tetap. Sedangkan, pada sel tumbuhan
tidak terdapat dinding sel sehingga membran sel menjadi lapisan sel
terluar. Membran sel tersusun atas senyawa lipida dan protein
(lipoprotein) serta bersifat semipermeabel. Tidak semua zat bisa masuk
ke sel karena diseleksi oleh membran sel.
- Sitoplasma
Sitoplasma
adalah l arutan yang berada di antara membran sel dan inti sel.
Sitoplasma mengandung 90% air dan bermacam-macam bahan biokimia untuk
kehidupan, seperti ion-ion dan molekul-molekul garam, asam amino, gula,
nukleotida, asam lemak, vitamin, dan gas-gas yang membentuk larutan.
Di
dalam sitoplasma terdapat struktur halus yang disebut organel sel.
Organel-organel ini adalah: 1) Mit okondria berfungsi untuk respirasi
atau pernapasan sel. 2) Badan golgi berfungsi dalam proses ekskresi sel.
3) Ribosom berfungsi sebagai tempat sintesis protein. 4) Lisosom
berfungsi menghasilkan enzim-enzim untuk mencerna makanan. 5) Sentrosom
berfungsi sebagai tempat menggantungnya kromosom saat pembelahan sel.
Terdapat pada sel hewan dan manusia. 6) Vakuola berfungsi sebagai tempat
menyimpan makanan dan mengeluarkan sisa metabolisme. Biasanya terdapat
pada sel tumbuhan. 7) Plastida, hanya ditemukan pada tumbuhan. Ada
yang mengandung zat warna dan ada yang tidak. Plastida yang mengandung
zat hijau daun disebut kloroplas.
- Inti Sel
Inti
sel disebut juga nukleus. Inti sel terdiri atas membran inti sebagai
pembungkus inti, nukleus atau anak inti, dan plasma inti atau
nukleoplasma. Di dalam plasma inti terdapat benang-benang krosom yang
berfungsi sebagai pembawa sifat keturunan. Inti sel berfungsi sebagai
pengatur seluruh kegiatan sel.
- Jaringan
Jaringan adalah kumpulan sel yang memiliki struktur dan fungsi yang sama. Jaringan pada tumbuhan dan hewan berbeda.
- Jaringan pada Tumbuhan
Jaringan pada tumbuhan bermacam-macam, yaitu:
1)
Jaringan meristem Jaringan meristem adalah jaringan yang sel-selnya
selalu aktif membelah. Jaringan ini berfungsi untuk pertumbuhan sel.
Terdapat pada ujung batang dan ujung akar serta pada kambium (ikatan
pembuluh).
2)
Jaringan epidermis Jaringan ini terletak pada permukaan batang, akar,
dan daun. Jaringan ini berfungsi sebagai pelindung jaringan di
bawahnya. 3) Jaringan parenkim
3)
Jaringan parenkim merupakan jaringan pengisi antara jaringan yang
lain. Oleh karena itu, jaringan parenkim terdapat hampir di seluruh
bagian tubuh tumbuhan.
4)
Jaringan pengokoh Jaringan pengokoh berfungsi menguatkan bagian tubuh
tumbuhan. Terdapat di akar, batang, daun, dan buah. Jaringan pengokoh
ini terdiri atas jaringan kolenkim dan sklerenkim.
5)
Jaringan pengangkut Jaringan pengangkut dibagi menjadi dua macam,
yaitu jaringan xilem dan floem. Jaringan xilem berfungsi untuk
mengangkut air dan mineral dari tanah ke daun. Sedangkan, floem
berfungsi untuk mengangkut sari makanan dari daun ke seluruh tubuh
tanaman.
6) Jaringan endodermis Jaringan ini terdapat pada akar dan batang.
b. Jaringan pada Hewan
Jaringan p ada h ewan sama dengan jaringan pada manusia, yaitu:
1) Jaringan epitel
Jaringan
epitel berfungsi sebagai pelindung jaringan di bawahnya. Lapisan ini
dibagi menjadi dua macam, yaitu epitel berlapis tunggal dan epitel
berlapis banyak. Epitel lapisan tunggal, contohnya epitel pipih se
lapis terdapat pada alveoli. Sedangkan, contoh epitel berlapis banyak
adalah epitel pipih pada epidermis kulit vertebrata.
2) Jaringan penyokong
Jaringan
ini berfungsi untuk menyokong tubuh. Jaringan ini dibedakan menjadi:
a) j aringan ikat berfungsi memperkuat tubuh dan sebagai penghubung
antarjaringan. b) Jaringan tulang berfungsi sebagai pelindung bagian
tubuh yang lunak. Jaringan ini dibagi menjadi dua macam, yaitu jaringan
tulang keras dan tulang rawan.
3) Jaringan otot
Jaringan
ini berfungsi sebagai alat gerak aktif. Jaringan ini dibagi menjadi
tiga macam, yaitu otot lurik, otot polos, dan otot jantung.
4) Jar ingan darah
Jaringan
darah berfungsi sebagai alat transportasi dan pelindung tubuh dari
bibit penyakit. Sel darah terdiri atas darah merah, darah putih, dan
trombosit.
5) Jaringan saraf
Jaringan
ini berfungsi untuk menghantarkan rangsangan atau impuls. Jaringan ini
terdiri atas sel-sel saraf (neuron). Neuron tersusun atas badan sel
saraf, dendrit, dan akson.
- Organ
Jaringan
yang m emiliki bentuk dan fungsi yang sama akan membentuk organ. Organ
pada tumbuhan adalah akar, batang, daun, bunga, biji dan buah.
Organ-organ ini memiliki fungsi yang berbeda-beda. Organ pada manusia
dan hewan adalah mata, hidung, telinga, usus, dan lain lain.
- Sistem Organ
Sistem
organ adalah kumpulan dari organ-organ yang saling bekerja sama
membentuk suatu sistem. Contoh sistem organ adalah sistem pernapasan
yang terbentuk dari organ hidung, paru-paru, bronkus, dan tenggorokan.
- Individu
Semua
sistem organ akan bekerja sama untuk melakukan fungsi hidup atau
proses kehidupan dan membentuk organisme. Sistem organ ini saling
mempengaruhi sistem organ yang lain. Jika satu sistem organ rusak akan
mengganggu sistem organ yang lain.